I.
Pengertian Ilmu Dasar Sosial
Ilmu sosial adalah penerapan metode – metode ilmiah untuk mempelajari
aspek-aspek yang berhubungan dengan manusia dengan lingkungan sosialnya.Ilmu social dasar ( ISD )
adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari masalah – masalah social yang timbul dan
berkembang di lingkungan masyarakat ,
khususnya yang diwujudkan oleh warga Indonesia dengan menggunakan
pengertian-pengertian (fakta, konsep, teori) yang berasal dari berbagai bidang
pengetahuan , keahlian dalam lapangan ilmu-ilmu social.
Ruang
lingkup ISD
Secara makna
dalam pengertian ISD maka sudah jelas bahwa ruang lingkup, yang ada dalam ilmu
ini selalu mengarah pada kehidupan sosial yang ada di lingkungan yang berbeda.
II.
Tujuan Ilmu dasar Sosial
Tujuan diberikannya mata kuliah ini
adalah semata-mata sebagai salah satu usaha yang diharapkan dapat memberikan
bekal kepada mahasiswa untuk dapat peduli terhadap masalah – masalah sosial
yang terjadi dilingkungan sekitar dan dapat memecahkan permasalahan tersebut dengan menggunakan metode pendekatan ilmu sosial dasar
Berjiwa Pancasila sehingga segala keputusan serta
tindakannya mencerminkan pengamalan nilai-nilai pancasila dan memiliki
integritas kepribadian yang tinggi, yang mendahulukan kepentingan nasional dan
kemanusiaan sebagai sarjana Indonesia
1.
Taqwa terhadap Tuhan yang Maha
Esa, bersikap dan bertindak sesuai dengan ajaran agamanya dan memiliki rasa toleransi
terhadap pemeluk agama lain
2.
memiliki wawasan dalam
menyikapi permasalahan kehidupan baik sosial, politik maupun pertahanan
keamanan
3.
Memiliki wawasan budaya yang
luas tentang kehidupan bermasyarakat
4.
mampu berperan serta meningkatkan kualitas
lingkungan alam dan bersama-sama berperan serta didalam melestarikannya.
pengertian penduduk ,masyarakat dan kebudayaan
Semua orang yang berdomisili di wilayah indonesia selama enam bulan atau lebih dan mereka yang berdomisili kurang dari enam bulan tetapi bertujuan untuk menetap.
pertumbuhan penduduk di pengaruhi oleh : 1. fertilitas ( Kelahiran )
fertilitas secara istilah dapat diartikan sebagai hasil reproduksi yang nyata dari seorang wanita atau sekelompok wanita. Dengan kata lain fertilitas ini menyangkut banyaknya bayi yang lahir hidup.Natalitas mempunyai arti yang sama dengan fertilitas tetapi berbeda ruang lingkupnya. Fertilitas menyangkut peranan angka kelahiran pada perubahan penduduk sedangkan natalitas mencakup peranan kelahiran pada perubahan penduduk dan reproduksi manusia. 2. Mortalitas (Kematian)
Mati adalah keadaan menghilangnya semua tanda – tanda kehidupan secara permanen, yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup.Mortalitas atau kematian merupakan salah satu di antara tiga komponen
demografi yang dapat mempengaruhi perubahan penduduk. Informasi tentang
kematian penting, tidak saja bagi pemerintah melainkan juga bagi pihak
swasta, yang terutama berkecimpung dalam bidang ekonomi dan kesehatan.
Data kematian sangat diperlukan antara lain untuk proyeksi penduduk guna perancangan pembangunan. Misalnya, perencanaan fasilitas perumahan, fasilitas pendidikan, dan jasa – jasa lainnya untuk kepentingan masyarakat. Data kematian juga diperlukan untuk kepentingan evaluasi terhadap program – program kebijakan penduduk.
3. Migrasi
Migrasi merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan penduduk. Migrasi adalah perpindahan penduduk bertujuan untuk menetap dari suatu tempat ke tempat lain melampaui batas politik /negara dalam suatu negara. Jadi migrasi sering diartikan sebagai perpindahan yang permanen dari suatu daerah ke daerah lain.
Akar Kebudayaan Indonesia
Akar kebudayaan Indonesia adalah suatu
mekanisme yang terbentuk dari unsur yang berkaitan dengan zaman
prasejarah,jadi ibarat pohon,pohon tidak dapat tumbuh dan berkembang
tanpa adanya akar,demikian pula dengan kebudayaan pada suatu Negara
tidak dapat tumbuh dan berkembang tanpa adanya akar atau pendahulu yang
membentuk kebudayaan tersebut.
Akar kebudayaan Indonesia berhubungan
dengan zaman prasejarah, mulai dari nenek moyang kita yang membawa
kebudayaan Dongson, setelah itu diikuti oleh perkembangan Islam di
Indonesia. Jadi islam juga merupakan salah satu akar kebudayaan
Indonesia.
2.3 Kebudayaan Barat di Indonesia
Dalam era globalisasi seperti sekarang
ini kebudayaan barat yang masuk ke Indonesia semakin berkembang pesat.
Hal ini dapat kita lihat dari semakin banyaknya rakyat Indonesia yang
bergaya hidup kebarat-baratan seperti mabuk-mabukkan,clubbing,memakai
pakaian mini,gaya bahasa bahkan berciuman di tempat umum seperti sudah lumrah di
Indonesia.
Frans Magnis Suseno dalam bukunya ”Filsafat Kebudayan Politik”, membedakan tiga macam Kebudayaan Barat Modern:
a. Kebudayaan Teknologis Modern
Kebudayaan Tekonologis Modern merupakan
sesuatu yang kompleks. Penyataan-penyataan simplistik, begitu pula
penilaian-penilaian hitam putih hanya akan menunjukkan kekurangcanggihan
pikiran. Kebudayaan itu kelihatan bukan hanya dalam sains dan
teknologi, melainkan dalam kedudukan dominan yang diambil oleh
hasil-hasil sains dan teknologi dalam hidup masyarakat: media
komunikasi, sarana mobilitas fisik dan angkutan, segala macam peralatan
rumah tangga serta persenjataan modern. Hampir semua produk kebutuhan
hidup sehari-hari sudah melibatkan teknologi modern dalam pembuatannya.
Kebudayaan Teknologis Modern itu
kontradiktif. Dalam arti tertentu dia bebas nilai, netral. Bisa dipakai
atau tidak. Pemakaiannya tidak mempunyai implikasi ideologis atau
keagamaan.
b. Kebudayaan Modern Tiruan
Kebudayaan Modern Tiruan terwujud dalam
lingkungan yang tampaknya mencerminkan kegemerlapan teknologi tinggi dan
kemodernan, tetapi sebenarnya hanya mencakup pemilikan simbol-simbol
lahiriah saja, misalnya kebudayaan lapangan terbang internasional,
kebudayaan supermarket (mall), dan kebudayaan Kentucky Fried Chicken
(KFC).
Di lapangan terbang internasional orang
dikelilingi oleh hasil teknologi tinggi, ia bergerak dalam dunia buatan:
tangga berjalan, duty free shop dengan tawaran hal-hal yang kelihatan
mentereng dan modern, meskipun sebenarnya tidak dibutuhkan, suasana
non-real kabin pesawat terbang; semuanya artifisial, semuanya di seluruh
dunia sama, tak ada hubungan batin.
Kebudayaan Modern Tiruan hidup dari
ilusi, bahwa asal orang bersentuhan dengan hasil-hasil teknologi modern,
ia menjadi manusia modern. Padahal dunia artifisial itu tidak
menyumbangkan sesuatu apapun terhadap identitas kita. Identitas kita
malahan semakin kosong karena kita semakin membiarkan diri dikemudikan.
Selera kita, kelakuan kita, pilihan pakaian, rasa kagum dan penilaian
kita semakin dimanipulasi, semakin kita tidak memiliki diri sendiri.
Itulah sebabnya kebudayaan ini tidak nyata, melainkan tiruan, blasteran.
Anak Kebudayaan Modern Tiruan ini adalah
Konsumerisme: orang ketagihan membeli, bukan karena ia membutuhkan, atau
ingin menikmati apa yang dibeli, melainkan demi membelinya sendiri.
Kebudayaan Modern Blateran ini, bahkan membuat kita kehilangan kemampuan
untuk menikmati sesuatu dengan sungguh-sungguh. Konsumerisme berarti
kita ingin memiliki sesuatu, akan tetapi kita semakin tidak mampu lagi
menikmatinya. Orang makan di KFC bukan karena ayam di situ lebih enak
rasanya, melainkan karena fast food dianggap gayanya manusia yang
trendy, dan trendy adalah modern.
c. Kebudayaan-kebudayaan Barat
Kita keliru apabila budaya blasteran kita
samakan dengan Kebudayaan Barat Modern. Kebudayaan Blasteran itu memang
produk Kebudayaan Barat, tetapi bukan hatinya, bukan pusatnya dan bukan
kunci vitalitasnya. Ia mengancam Kebudayaan Barat, seperti ia mengancam
identitas kebudayaan lain, akan tetapi ia belum mencaploknya. Italia,
Perancis, spayol, Jerman, bahkan barangkali juga Amerika Serikat masih
mempertahankan kebudayaan khas mereka masing-masing. Meskipun di
mana-mana orang minum Coca Cola, kebudayaan itu belum menjadi Kebudayaan
Coca Cola.
- Dampak Kebudayaan Barat di Indonesia
Dampak kebudayaan barat di Indonesia
dicerminkan dalam wujud globalisasi dan modernisasi yang dapat membawa
dampak positif dan dampak negatif bagi bangsa kita.
Dampak Positif
a. Perubahan Nilai dan Sikap
Adanya
modernisasi dan globalisasi dalam budaya menyebabkan pergeseran nilai dan sikap masyarakat yang semua irasional menjadi rasional.
b. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi
Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat menjadi lebih mudah dalam beraktivitas dan mendorong untuk berpikir lebih maju.
c. Tingkat Kehidupan yang lebih Baik
Dibukanya industri yang memproduksi
alat-alat komunikasi dan transportasi yang canggih merupakan salah satu
usaha mengurangi penggangguran dan meningkatkan taraf hidup di masyarakat.
Dampak Negatif
Dampak negatif modern dan
globalisasi adalah sebagai berikut.
a. Pola Hidup Konsumtif
Perkembangan industri yang pesat membuat
penyediaan barang kebutuhan masyarakat melimpah. Dengan begitu
masyarakat mudah tertarik untuk mengonsumsi barang dengan banyak pilihan
yang ada.
b. Sikap Individualis
Masyarakat merasa dimudahkan dengan teknologi maju membuat mereka merasa tidak lagi membutuhkan orang lain dalam kegiatanya. Kadang mereka lupa bahwa mereka adalah makhluk sosial.
c. Gaya Hidup Kebarat-baratan
Tidak semua budaya Barat baik dan cocok diterapkan di Indonesia.budaya negatif yang mulai menggeser budaya asli adalah anak tidak lagi hormat kepada orang tua, kehidupan bebas remaja, dan lain-lain.
Berikut ini adalah cara-cara mempertahankan kebudayaan Indonesia :
- Menumbuhkan semangat nasionalisme , misal semangat mencintai produk dalam negeri.
- Menanamkan dan mengamalkan nilai- nilai Pancasila dengan baik.
- Menanamkan dan melaksanakan ajaran agama dengan baik
- Mewujudkan, menerapkan dan menegakkan hukum dalam arti sebenar- benarnya dan seadil- adilnya.
- menyeleksi kebudayaan asing yang masuk ke Indonesia
- Pemerintah harus Menghak-patenkan kebudayaan-kebudayaan di Indonesia
individu keluarga dan masyarakat
Individu
berasal dari kata individum (Latin), Yaitu satuan kecil yang tidak
dapat dibagi lagi. Individu menurut konsep Sosiologis berarti manusia
yang hidup berdiri sendiri. Individu sebagai mahkluk ciptaan Tuhan di
dalam dirinya selalu dilengkapi oleh kelengkapan hidup yang meliputi
raga, rasa, rasio, dan rukun. 1. Raga, merupakan bentuk jasad manusia
yang khas yang dapat membedakan antara individu yang satu dengan yang
lain, sekalipun dengan hakikat yang sama 2. Rasa, merupakan perasaan
manusia yang dapat menangkap objek gerakan dari benda-benda isi alam
semesta atau perasaan yang menyangkut dengan keindahan 3. Rasio atau
akal pikiran, merupakan kelengkapan manusia untuk mengembangkan diri,
mengatasi segala sesuatu yang diperlukan dalam diri tiap manusia dan
merupakan alat untuk mencerna apa yang diterima oleh panca indera. 4.
Rukun atau pergaulan hidup, merupakan bentuk sosialisasi dengan manusia
dan hidup berdampingan satu sama lain secara harmonis, damai dan saling
melengkapi. Rukun inilah yang dapat membantu manusia untuk membentuk
suatu kelompok social yang sering disebut masyarakat.
Pengertian Keluarga
Ø Menurut Departemen Kesehatan RI (1998) :
Keluarga
adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga
dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah
suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
Ø Menurut Salvicion dan Ara Celis (1989) :
Keluarga
adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena hubungan
darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidupnya dalam
suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya
masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan.
Dari pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa keluarga adalah :
- Unit terkecil dari masyarakat
- Terdiri atas 2 orang atau lebih
- Adanya ikatan perkawinan atau pertalian darah
- Hidup dalam satu rumah tangga
- Di bawah asuhan seseorang kepala rumah tangga
- Berinteraksi diantara sesama anggota keluarga
- Setiap anggota keluarga mempunyai peran masing-masing
- Diciptakan, mempertahankan suatu kebudayaan
Peranan Keluarga
Peranan
keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat,
kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi
tertentu. Peranan individu dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola
perilaku dari keluarga, kelompok dan masyarakat.
Berbagai peranan yang terdapat di dalam keluarga adalah sebagai berikut :
1. Peranan Ayah : Ayah
sebagai suami dari istri dan anak-anak, berperan sebagai pencari
nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai kepala
keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota
dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari
lingkungannya.
2. Peranan Ibu : Sebagai
istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung dan
sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai anggota
masyarakat dari lingkungannya, disamping itu juga ibu dapat berperan
sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarganya.
3. Peran Anak : Anak-anak melaksanakan peranan psikosial sesuai dengan tingkat perkembangannya baik fisik, mental, sosial, dan spiritual.
Tugas-tugas Keluarga
Pada dasarnya tugas keluarga ada delapan tugas pokok sebagai berikut :
1. Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya
2. Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga
3. Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan kedudukannya masing-masing
4. Sosialisasi antar anggota keluarga
5. Pengaturan jumlah anggota keluarga
6. tata tertib anggota keluarga
7. Penempatan anggota-anggota keluarga dalam masyarakat yang lebih luas
8. Membangkitkan dorongan dan semangat para anggota keluarganya
sumber buku Pkn penerbit erlangga