Rabu, 07 November 2012

pemimpin dan power


1.      Pemimpin dan power
Kekuasaan (power) adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain . bagi pemimpin penggunaan power dalam setiap rencana kerja yang di jalankan adalah suatu yang positif , asal power tersebut dilakukan dengan mengikuti batas batas yang di benarkan dalam dunia kerja .

Misal seorang manajer di suatu perusahaan memiliki hak untuk memutasi seorang karyawan dari posisinya, atau mempromosikan seorang karyawan untuk menempati posisi startegis .bagi pihak karyawan untuk memperlihatkan kemampuan dalam bekerja keras serta kedisiplinan tinggi agar pimpinan tertarik untuk menempatkanya di posisi strategis.
Penggunaan power oleh seorang pemimpin terlihat dalam setiap keputusan keputusan yang dianggap memiliki nilai penting dan memiliki pengaruh besar bagi profit dan keberlanjutan usaha.
Dalam ruang lingkup organisasi , ada 5 jenis kekuasaan yaitu :
Ø  Kekuasaan sah
Kekuasaan yang di peroleh melalui hierarki organisasi , kekuasaan sah adalah kekuasaan yang di berikan kepada individu yang memegang jabatan tertentu
Ø  Kekuasaan balas jasa (reward power)
Kekuasaan untuk atau menunda balas jasa seperti peningkatan gaji, bonus,rekomendasi,promosi,pujian,pengakuan,penugasankerja yang menarik
Ø  Kekuasaan paksaan (coercive power)
Kekuasaan untuk memaksakan kepatuhan dengan memakai ancaman psikologis,emosional, atau fisik
Ø  Kekuasaan referen (referent power)
Kekuasaan abstrak yang didasarkan pada persamaan ,peniruan, kesetiaan atau karisma
Ø  Kekuasaan ahli (expert power)
Kekuasaan pribadi yang didapatkan seseorang berbasis informasi atau memiliki keahlian yang dimilikinya


2.      Kepemimpinan dan perilaku
Dalam mengembangkan dan memajukan suatu organisasi manajer dengan pengaruh kepemimpinan yang dimilikinya berkewajiban untuk memahami perilaku setiap karyawan yang berada di lingkungan kerjanya. Karena itu dalam mewujudkan suatu perilaku yang diinginkan manajer mengharuskan untuk mempergunakan kekuatanya.
Richard L Daft menjelaskan ke 3 bentuk kekuasaan yaitu :
§  Kekuatan legitimasi
Kekuatan yang berasal dari posisi manajemen formal dalam sebuah organisasi dan otoritas yang diberikan padanya
§  Kekuatan penghargaan
Kekuatan yang berasal dari otoritas untuk memberi penghargaan kepada orang lain
§  Kekuatan koersif
Kebalikan dari kekuatan penghargaan adalah kekuatan yang mengacu pada otoritas untuk menghukum untuk menghukum atau merekomendasikan hukuman
Dengan ketiga bentuk kekuatan ini maka bagi pihak manajer berusaha untuk mengelola berbagai perilaku karyawan agar tercapai bentuk ketaatan dalam bekerja. Ketaatan berarti pekerja harus melaksanakan segala instruksi atau perintah dari pimpinan , sekalipun mereka tidak setuju atau antusias
Karena yang harus dihindari oleh pihak manajer  adalah para karyawan melakukan penghindaran pekerjaan dengan alasan alasan yang tidak jelas atau sesuatu yang tidak bisa diterima secara logika konsep pekerjaan. Jika tugas yang pekerjaan yang harusnya dilakukan oleh para karyaan secara tulus , ikhlas dan taat  namun ternyata tidak terlaksana secara yang diharapkan . maka seorang pemimpin harus mencari tau apa yang menyebabkan itu bisa terjadi . dan Jika pekerjaan tersebut ternyata hanya dikerjakan secara maksimal oleh beberapa karyawan dan sebagian lagi tidak mau terlibat secara penuh dalam pengerajaan tugas tersebut . ini artinya dalam pekerjaan telah terjadi penurunan , penurunan ini jika di biarkan akan membahayakan organisasi secara lebih jauh. Oleh karena itu seorang pemimpin perlu memikirkan bagaimana menjalankan dan mewujudkan kelompok kerja yang efektif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar